Your Ad Here

Thursday, August 12, 2010

The Magic of Traditional Beauty Recipe

Seperti yang sudah saya ceritakan di post sebelumnya, selama liburan ini saya banyak menghabiskan waktu di Jatinangor untuk persiapan menjadi panitia orientasi mahasiswa baru. Jangan dikira Jatinangor itu selalu sejuk. Hawa dan cuaca di Jatinangor itu seringkali seperti di gurun. Yak, GURUN.
Gurun sangat panas di siang hari, tetapi bisa sangat dingin di malam hari. Di Jatinangor, siang hari bisa teriiiiknya minta ampun. Panasnya bikin kulit kebakar. Tapi anehnya angin selalu bertiup dengan enggak santai. Alias angin gelebuk. Dan kadang Jatinangor itu bisa dingiiin seharian. Seperti dinginnya Lembang. Aneh kaann...

Saya banyak menghabiskan waktu outdoor selama latihan. Alhasil, my skin is getting tanner... Kalo tanning rata seluruh tubuh sih malah eksotis ya menurut saya. Tapi tanning saya ini belang-belang bak zebra. Sebeel deh ngeliatnya.... Lengan belang, leher dan dada atas jadi belang juga.
Yang terpenting adalah kulit wajah. Enggak banget kan kalau kulit wajah terlihat kusam? Dan betenya, gara-gara warna kulit saya naik satu tingkat lebih gelap, foundation dan bedak saya jadi enggak pas jatuhnya di muka. Errrghhh....


Untunglah saya diberitahu oleh kakak instruktur saya untuk membeli masker wajah SARIPOHATJI.
Sari........what?!
Ehmm... saya yang beauty-freak ini diledek kakak instuktur gara-gara enggak tahu benda apa ini. Saripohatji ini saya beli di Toko Sabar Subur Jatinangor dengan harga Rp 1000,-/bungkus. HAH??!! Masker macam apa itu harganya seribuan?? (bukannya nyombong, tapi biasa beli masker 50000an keatas)

Emang masker seribuan bisa lebih bagus dari masker Oriflame?
Emang maskernya lebih oke dari The Body Shop punya yang harganya RP150000,-??
Emang
Emang
dan sejuta pertanyaan 'emang' lainnya.

Ternyata saya meremehkan si masker magic bernama SARIPOHATJI ini. Banyak orang mengenalnya sebagai bedak dingin. Seperti yang bisa dilihat pada foto diatas, saripohatji itu bubuk putih yang dibentuk menjadi seperti tablet-tablet, supaya lebih mudah ketika meraciknya. Cukup 2 tablet untuk dicairkan dengan sedikit air...

Mamie saya bilang saripohatji ini sudah ada sejak jaman dulu. Dan masker ini tradisional jadi aman untuk dipakai... Waaaww... Cukup dipakai dua sampai tiga kali dalam seminggu. Saya hampir enggak percaya lho, kulit saya sudah semakin cerah dan hampir kembali seperti semula seperti sebelum liburan.

I love SARIPOHATJI! \(^o^)/


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...